Uraian Sistem Pencernaan Pada Ikan (Lengkap) – Ikan merupakan kelompok hewan vertebrata yang hidup di air, baik air tawar, asin atau payau. Terdapat ikat herbivora yakni yan memakan alga atau autotrof lainnya; dan ikan karnivora yang merupakan predator perairan. Ikan memiliki sistem pencernaan untuk menghancurkan senyawa kompleks dalam makanan menjadi senyawa yang sederhana agar dapat diserap oleh tubuh dan kemudian diedarkan ke seluruh sel untuk proses pertumbuhan dan perkembangan. Sistem pencernaan yang dimiliki ikan pada umumnya memiliki kesamaan dengan sistem yang dimiliki oleh vertebrata daratan, hanya saja akan ada beberapa variasi organ yang dimiliki oleh ikan. sistem pencernaan ikan terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan. Berikut uraian lengkap mengenai sistem pencernaan pada ikan.
SISTEM PERNAFASAN
Organ penting ang berperan dalam sistim pernafasan ikan adalah insang juga berfungsi sebagai mengatur pertukaran air dan garam dan melepas nitrogen sisa hasil metabolisme. Pertukaran oksigen adalah tujuan utama dari respirasi ikan. Proses fisiologis pengambilan oksigen dari air jauh lebih sulit daripada mengeluarkan oksigen dari udara. Air sekitar 800 kali lebih padat daripada udara dan mengandung oksigen hanya sekitar 3%. Sedangkan udara mengandung sekitar 20% oksigen.
Proses respirasi memakan energi cukup tinggi dan sistem hanya bekerja dengan baik jika ikan dalam kondisi fisik yang baik, dan lingkungan mengandung oksigen terlarut yang memadai. Luas permukaan insang hanya sekitar 6-10 kali lebih besar dari luas permukaan seluruh tubuh. Areal ini relatif kecil dibandingkan dengan paru-paru sebagai organ pertukaran. Sebaliknya, permukaan paru-paru bisa 100 kali lebih besar dari permukaan tubuh mamalia. Pertukaran gas terjadi di lamellae sekunder dari insang dan sangat efisien. Efisiensi ini dicapai dengan aliran lawan arus air dan darah. Darah vena miskin oksigen bergerak berlawanan dengan aliran air yang relatif kaya oksigen. Dalam mekanisme ini, air harus mengalir terus-menerus melalui insang untuk menjaga respirasi efektif.
Sekitar 80% dari oksigen lingkungan dilepaskan selama respirasi. Pada manusia hanya 25% dari oksigen biasanya dilepas dari udara selama respirasi. Pada ikan, anestesi dicapai dengan menggunakan prinsip-prinsip ini. Agen anestesi dilarutkan dalam air dan anestesi dipertahankan dengan menjaga air obat mengalir di insang, bahkan jika seluruh tubuh ikan keluar dari air. Efektivitas ekstrim dari insang sebagai organ pertukaran gas juga membuat mereka sangat rentan terhadap bahan beracun. Zat beracun dapat terakumulasi dalam tubuh ikan hingga 1 juta kali konsentrasi zat yang sama di dalam air.
SISTEM EKSKRESI
Insang selain sebagai organ pernafasan, juga salah satu organ ekskretori utama. Insang mengeluarkan mayoritas amonia sedangkan sisanya dari produk limbah diekskresikan melalui ginjal.
Ekskresi produk sisa metabolisme hampir sama untuk semua ikan, namun, ginjal dan insang memainkan peran signifikan berbeda pada ikan air tawar dibandingkan dengan peran mereka dalam ikan air laut.
Ikan air tawar yang hipertonik dibandingkan dengan lingkungan. Sebagai konsekuensi langsung, air terus memasuki tubuh ikan melalui insang dan pengenceran darah.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Jantung ikan terdiri dari dua bagian, satu atrium dan satu ventrikel
Jantung terdiri dari 4 bilik yaitu sinus venosis, atrium, ventricle dan elastic bulbus arteriosis.
Sirkulasi : darah mengalir dari jantung ke ventral aorta, ke arteri branchial afferent , ke insang untuk oxygenasi dan berlangsung melalui arteri efferent arteries ke dorsal aorta.
Bilik disusun secara linear dan darah bersirkulasi dalam jalur peredaran darah tunggal. Jantung dapat diakses untuk proses mengeluarkan darah, namun bagian yang lebih disukai adalah vena ekor.
Jaringan hematopoetic ikan terutama terdiri dari ginjal, tetapi juga mencakup limpa dan hati. Darah ikan memiliki kemiripan dengan darah reptil dan burung. Parameter darah normal pada hewan darat tidak dapat digunakan untuk ikan, karenaikan mengandung sel-sel yang jauh lebih rendah. Oleh karena itu, tidak mungkin meramalkan kondisi normal darah ikan menggunakan model hewan terestrial. Misalnya, leucosit pada ikan hanya 10% dan normal bagi ikan. Ikan juga mengandung haemoglobin rendah sehingga darahnya tampak pucat. Pembuluh getah bening ada tetapi tidak ada kelenjar getah bening yang terpisah. Jantung terletak di caudo-ventral ke insang. Jantung ikan terdiri dari 4 bilik yaitu; venosus sinous, satu atrium, satu ventrikel dan bulbus arteriosus.
SISTEM PENCERNAAN
Stomach (ikan karnifor memiliki saluran pencernaan lebih pendek dari herbivora)
Pyloric caeca (blind-ended finger-like projections extending outward from pyloric valve region)
intestine (mungkin dibagi menjadi intestin besar dan kecil)
liver dengan gall bladder (tidak memiliki bentuk lobul yang khas seperti mamalia. Tidak terdapat sel phagocytic (Kupffer cells) di liver.
pancreas (may be interspersed with mesentery of pyloric ceca or along portal veins of liver)
MULUT
Rongga mulut merupakan saluran pembuka pada sistem pencernaan maupun sistem pernafasan. Tidak seperti pada vertebrata daratan, mulut ikan tidak difungsikan untuk mencerna makanan baik secara mekanik ataupun enzimatis. Ikan tidak memiliki kelejar ludah oleh karena itu, tidak ada enzim yang disekesikan ke dalam rongga mulut. Artinya tidak terjadi pemecahan makanan di dalam mulut. Rongga mulut ikat tersusun atas sel – sel epitel yang menghasilkan lendir atau mukus yang berfungsi untuk melumatkan makanan ketika makanan ditelan di esofagus.
Tidak semua ikan memiliki gigi. Ikan hiu dan ikan pari (kelompok ikan tulang rawan – chondrichthyes) memiliki gigi polyphyodont yaitu jenis gigi yang terus diganti jika ada gigi yang tanggal. Ikan memiliki lidah yang menempel di dasar rongga mulut. Pada umumnya, lidah ikan tidak dapat digerakkan. Lidah ikan sangat sederhana, tipis, dan kaku. Tidak seperti pada vertebrata daratan, lidah ikan tidak digunakan sebagai alat pendorong makanan. Hal ini karena makanan terdorong bersama aliran arus air yang masuk. Pada langit – langit pangkal rongga mulut terdapat penebalan lapisan mukosa menjadi palatin yang berfungsi mengatur kelebihan air yang masuk dan memompakan ke bagian insang.
FARING
Faring merupakan saluran pendek setelah mulut. Faring dilapisi oleh sel – sel epitelium sama seperti rongga mulut. Faring dapat memiliki gigi pada permukaan atas atau bawah pada beberapa ikan. Gigi – gigi faring berfungsi untuk memecah makanan yang masuk sama seperti fungsi gigi geraham pada mamalia. Selain itu, faring terletak antara rongga mulut dan insang yang juga berfungsi sebagai filter makanan. Faring akan memfilter jika bukan partikel makanan yang masuk maka akan dialihkan ke insang untuk di buang.
ESOFAGUS
Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran pencernaan setelah faring yang tersusu atas jaringan otot dan epitel. Sel- sel epitel squamosa (pipih) menyusun dinding – ding esofagus yang menghasilkan lendir atau mukus untuk mendorong makanan ke lambung dengan gerakan yang dihasilkan oleh jaringan otot polos. Esofagus juga berperan sebagai kontrol konsentrasi garam dalam makanan. Esofagus akan menyerap kelebihan garam secara difusi sehingga akan menurunkan konsentrasi garam dalam makanan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan air di usus.
LAMBUNG
Lambung merupakan saluran pencernaan yang membesar. Lambung ikan dilapisi oleh lapisan mukosa yang dihasilkan oleh sel – sel mukus pada dinding lambung. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel – sel lambung dari keasaaman asam klorida yang disekresikan ke lumen lambung. Sama seperti pada vertebrata daratan, asam lambung berfungsi untuk menghancurkan ikatan protein dan mengaktifkan enzim pepsin. Pada ikan yang tidak bergigi (ikan herbivora) memiliki lambung gizzard sebelum saluran lambung ini. Gizzard berfungsi untuk menggerus makanan untuk sebelumnya masuk ke lambung. Pada pangkal lambung terdapat saluran lambung yang memendek dan mengecil sebelum masuk ke usus, saluran ini disebut dengan saluran pyloric yang berfungsi mengatur masuknya chyme dari lambung masuk ke usus. Pencernaan kimiawi pada ikan berlangsung pertama kali di lambung.
USUS
Usus merupakan saluran pencernaan yang panjang berkelok – kelok. Usus tersusun atas lapisan sel – sel epitel dan otot. Pada umumnya, anatomi usus sama seperti pada vertebrata daratan. Di dalam usus akan disekresikan enzim – enzim pencernaan dari pankreas (amilase, lipase, dan tripsin). Selain itu, hati akan mensekresikan getah empedu untuk pemecahan senyawa lemak dalam makanan. Seluruh penyerapan nutrisi makanan terjadi di sepanjang dinding usus halus, sementara zat makanan yang tidak tercerna akan diteruskan ke rektum untuk dibuang melalui anus.
REKTUM
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan antara usus dengan anus. Rektum menjadi muara senyawa yang tidak dapat dicerna untuk dibuang melalui anus menjadi feses. Selain itu, di dalam rektum terjadi penyerapan air dan ion – ion yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada larva ikan, penyerapan protein juga terjadi di dalam rektum. Ikan – ikan tertentu (beberapa ikan purba, ikan hiu, ikan pari), rektum bermuara di kloaka yang merupakan saluran dari urine, pencernaan, dan genitalia. Namun pada sebagian besar ikan, rektum bermuara di anus. 80 -90% limbah pencernaan ikan berupa limbah metabolisme protein (ammoniak) dan bakteri yang telah mati.
ANUS
Anus merupakan akhir dari saluran pencernaan. Sisa-sisa makanan yang tidak tercerna akan (feses) dibuang melalui anus. Umumnya anus terletak di depan lubang genitalia.
SISTEM PERNAFASAN
Organ penting ang berperan dalam sistim pernafasan ikan adalah insang juga berfungsi sebagai mengatur pertukaran air dan garam dan melepas nitrogen sisa hasil metabolisme. Pertukaran oksigen adalah tujuan utama dari respirasi ikan. Proses fisiologis pengambilan oksigen dari air jauh lebih sulit daripada mengeluarkan oksigen dari udara. Air sekitar 800 kali lebih padat daripada udara dan mengandung oksigen hanya sekitar 3%. Sedangkan udara mengandung sekitar 20% oksigen.
Proses respirasi memakan energi cukup tinggi dan sistem hanya bekerja dengan baik jika ikan dalam kondisi fisik yang baik, dan lingkungan mengandung oksigen terlarut yang memadai. Luas permukaan insang hanya sekitar 6-10 kali lebih besar dari luas permukaan seluruh tubuh. Areal ini relatif kecil dibandingkan dengan paru-paru sebagai organ pertukaran. Sebaliknya, permukaan paru-paru bisa 100 kali lebih besar dari permukaan tubuh mamalia. Pertukaran gas terjadi di lamellae sekunder dari insang dan sangat efisien. Efisiensi ini dicapai dengan aliran lawan arus air dan darah. Darah vena miskin oksigen bergerak berlawanan dengan aliran air yang relatif kaya oksigen. Dalam mekanisme ini, air harus mengalir terus-menerus melalui insang untuk menjaga respirasi efektif.
Sekitar 80% dari oksigen lingkungan dilepaskan selama respirasi. Pada manusia hanya 25% dari oksigen biasanya dilepas dari udara selama respirasi. Pada ikan, anestesi dicapai dengan menggunakan prinsip-prinsip ini. Agen anestesi dilarutkan dalam air dan anestesi dipertahankan dengan menjaga air obat mengalir di insang, bahkan jika seluruh tubuh ikan keluar dari air. Efektivitas ekstrim dari insang sebagai organ pertukaran gas juga membuat mereka sangat rentan terhadap bahan beracun. Zat beracun dapat terakumulasi dalam tubuh ikan hingga 1 juta kali konsentrasi zat yang sama di dalam air.
SISTEM EKSKRESI
Insang selain sebagai organ pernafasan, juga salah satu organ ekskretori utama. Insang mengeluarkan mayoritas amonia sedangkan sisanya dari produk limbah diekskresikan melalui ginjal.
Ekskresi produk sisa metabolisme hampir sama untuk semua ikan, namun, ginjal dan insang memainkan peran signifikan berbeda pada ikan air tawar dibandingkan dengan peran mereka dalam ikan air laut.
Ikan air tawar yang hipertonik dibandingkan dengan lingkungan. Sebagai konsekuensi langsung, air terus memasuki tubuh ikan melalui insang dan pengenceran darah.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Jantung ikan terdiri dari dua bagian, satu atrium dan satu ventrikel
Jantung terdiri dari 4 bilik yaitu sinus venosis, atrium, ventricle dan elastic bulbus arteriosis.
Sirkulasi : darah mengalir dari jantung ke ventral aorta, ke arteri branchial afferent , ke insang untuk oxygenasi dan berlangsung melalui arteri efferent arteries ke dorsal aorta.
Bilik disusun secara linear dan darah bersirkulasi dalam jalur peredaran darah tunggal. Jantung dapat diakses untuk proses mengeluarkan darah, namun bagian yang lebih disukai adalah vena ekor.
Jaringan hematopoetic ikan terutama terdiri dari ginjal, tetapi juga mencakup limpa dan hati. Darah ikan memiliki kemiripan dengan darah reptil dan burung. Parameter darah normal pada hewan darat tidak dapat digunakan untuk ikan, karenaikan mengandung sel-sel yang jauh lebih rendah. Oleh karena itu, tidak mungkin meramalkan kondisi normal darah ikan menggunakan model hewan terestrial. Misalnya, leucosit pada ikan hanya 10% dan normal bagi ikan. Ikan juga mengandung haemoglobin rendah sehingga darahnya tampak pucat. Pembuluh getah bening ada tetapi tidak ada kelenjar getah bening yang terpisah. Jantung terletak di caudo-ventral ke insang. Jantung ikan terdiri dari 4 bilik yaitu; venosus sinous, satu atrium, satu ventrikel dan bulbus arteriosus.
SISTEM PENCERNAAN
Stomach (ikan karnifor memiliki saluran pencernaan lebih pendek dari herbivora)
Pyloric caeca (blind-ended finger-like projections extending outward from pyloric valve region)
intestine (mungkin dibagi menjadi intestin besar dan kecil)
liver dengan gall bladder (tidak memiliki bentuk lobul yang khas seperti mamalia. Tidak terdapat sel phagocytic (Kupffer cells) di liver.
pancreas (may be interspersed with mesentery of pyloric ceca or along portal veins of liver)
MULUT
Rongga mulut merupakan saluran pembuka pada sistem pencernaan maupun sistem pernafasan. Tidak seperti pada vertebrata daratan, mulut ikan tidak difungsikan untuk mencerna makanan baik secara mekanik ataupun enzimatis. Ikan tidak memiliki kelejar ludah oleh karena itu, tidak ada enzim yang disekesikan ke dalam rongga mulut. Artinya tidak terjadi pemecahan makanan di dalam mulut. Rongga mulut ikat tersusun atas sel – sel epitel yang menghasilkan lendir atau mukus yang berfungsi untuk melumatkan makanan ketika makanan ditelan di esofagus.
Tidak semua ikan memiliki gigi. Ikan hiu dan ikan pari (kelompok ikan tulang rawan – chondrichthyes) memiliki gigi polyphyodont yaitu jenis gigi yang terus diganti jika ada gigi yang tanggal. Ikan memiliki lidah yang menempel di dasar rongga mulut. Pada umumnya, lidah ikan tidak dapat digerakkan. Lidah ikan sangat sederhana, tipis, dan kaku. Tidak seperti pada vertebrata daratan, lidah ikan tidak digunakan sebagai alat pendorong makanan. Hal ini karena makanan terdorong bersama aliran arus air yang masuk. Pada langit – langit pangkal rongga mulut terdapat penebalan lapisan mukosa menjadi palatin yang berfungsi mengatur kelebihan air yang masuk dan memompakan ke bagian insang.
FARING
Faring merupakan saluran pendek setelah mulut. Faring dilapisi oleh sel – sel epitelium sama seperti rongga mulut. Faring dapat memiliki gigi pada permukaan atas atau bawah pada beberapa ikan. Gigi – gigi faring berfungsi untuk memecah makanan yang masuk sama seperti fungsi gigi geraham pada mamalia. Selain itu, faring terletak antara rongga mulut dan insang yang juga berfungsi sebagai filter makanan. Faring akan memfilter jika bukan partikel makanan yang masuk maka akan dialihkan ke insang untuk di buang.
ESOFAGUS
Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran pencernaan setelah faring yang tersusu atas jaringan otot dan epitel. Sel- sel epitel squamosa (pipih) menyusun dinding – ding esofagus yang menghasilkan lendir atau mukus untuk mendorong makanan ke lambung dengan gerakan yang dihasilkan oleh jaringan otot polos. Esofagus juga berperan sebagai kontrol konsentrasi garam dalam makanan. Esofagus akan menyerap kelebihan garam secara difusi sehingga akan menurunkan konsentrasi garam dalam makanan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan air di usus.
LAMBUNG
Lambung merupakan saluran pencernaan yang membesar. Lambung ikan dilapisi oleh lapisan mukosa yang dihasilkan oleh sel – sel mukus pada dinding lambung. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel – sel lambung dari keasaaman asam klorida yang disekresikan ke lumen lambung. Sama seperti pada vertebrata daratan, asam lambung berfungsi untuk menghancurkan ikatan protein dan mengaktifkan enzim pepsin. Pada ikan yang tidak bergigi (ikan herbivora) memiliki lambung gizzard sebelum saluran lambung ini. Gizzard berfungsi untuk menggerus makanan untuk sebelumnya masuk ke lambung. Pada pangkal lambung terdapat saluran lambung yang memendek dan mengecil sebelum masuk ke usus, saluran ini disebut dengan saluran pyloric yang berfungsi mengatur masuknya chyme dari lambung masuk ke usus. Pencernaan kimiawi pada ikan berlangsung pertama kali di lambung.
USUS
Usus merupakan saluran pencernaan yang panjang berkelok – kelok. Usus tersusun atas lapisan sel – sel epitel dan otot. Pada umumnya, anatomi usus sama seperti pada vertebrata daratan. Di dalam usus akan disekresikan enzim – enzim pencernaan dari pankreas (amilase, lipase, dan tripsin). Selain itu, hati akan mensekresikan getah empedu untuk pemecahan senyawa lemak dalam makanan. Seluruh penyerapan nutrisi makanan terjadi di sepanjang dinding usus halus, sementara zat makanan yang tidak tercerna akan diteruskan ke rektum untuk dibuang melalui anus.
REKTUM
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan antara usus dengan anus. Rektum menjadi muara senyawa yang tidak dapat dicerna untuk dibuang melalui anus menjadi feses. Selain itu, di dalam rektum terjadi penyerapan air dan ion – ion yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada larva ikan, penyerapan protein juga terjadi di dalam rektum. Ikan – ikan tertentu (beberapa ikan purba, ikan hiu, ikan pari), rektum bermuara di kloaka yang merupakan saluran dari urine, pencernaan, dan genitalia. Namun pada sebagian besar ikan, rektum bermuara di anus. 80 -90% limbah pencernaan ikan berupa limbah metabolisme protein (ammoniak) dan bakteri yang telah mati.
ANUS
Anus merupakan akhir dari saluran pencernaan. Sisa-sisa makanan yang tidak tercerna akan (feses) dibuang melalui anus. Umumnya anus terletak di depan lubang genitalia.