Jaket tuna merupakan alat bantu penanganan ikan pasca penangkapan dengan alat tangkap pancing ulur tuna (tuna hand lines). Alat ini dipasang atau digunakan ketika mata kail pada pancing ulur termakan oleh ikan sasaran tangkapan (tuna).
Untuk memperoleh kualitas ikan tangkapan yang baik pada penggunaan pancing ulur, maka diupayakan dengan cara mengurangi gerakan ikan sehingga dapat mempercepat proses penangkapan ikan. Salah satu alat bantu untuk mengurangi gerakan ikan tuna pada pengoperasian pancing ulur adalah jaket tuna.
Jaket tuna dioperasikan setelah ikan sasaran terasa terkait/tersangkut pada mata pancing, kemudian jaet tuna segera dipasang dan diluncurkan melalui tali pancing untuk mengurangi atau menyelubungi ikan tangkapan.
Penggunaan jaket tuna diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam penanganan pasca penangkapan tuna dengan pancing ulur. Jaket tuna tersebut bias mengurangi kelelahan fisik ikan akibat meronta-ronta karena terkena mata pancing, sehingga mampu menjaga ikan dalam keadaan pre rigor dan rigor mortis lebih lama (daging tuna berkualitas baik).
Keuntungan penggunaan jaket tuna pada pengoperasian pancing ulur adalah dapat mempercepat waktu penangkapan ikan tuna hasil tangkapan ke atas kapal sehingga lebih efisien. Efisiensi waktu tersebut dapat berpengaruh pada kualitass hasil tangkapan yang menjadi tujuan penangkapan.
Konstruksi Jaket Tuna
Konstruksi Jaket Tuna
Bentuk jaket tuna adalah berupa kurungan yang tersusun dari 3 rangkaian lingkaran/ring yang terbuat dari logam tahan karat (stainless stell). Ring tersebut dibuat sedemikian rupa dan disesuaikan dengan bentuk tubuh dari ikan tuna. Susunan rangkaian ring tersebut meliputi ring 1 (R1) dengan kriteria ukuran Lingkar Insang ikan. Ring ke 2 (R2) untuk sirip dada ikan dan Ring ke 3 (R3) adalah untuk perut ikan.
Penentuan besarnya ring jaket tuna adalah berdasarkan morfologi ikan tuna ang rata-rata tertangkap. Sedangkan ukuran jaket tuna dibuat berdasarkan ukuran badan ikan tuna yang akan menjadi target sasaran penangkapan. Bentuk tubuh ikan tuna sangat berpengaruh terhadap konstruksi jaket tuna.
Penentuan besarnya ring jaket tuna adalah berdasarkan morfologi ikan tuna ang rata-rata tertangkap. Sedangkan ukuran jaket tuna dibuat berdasarkan ukuran badan ikan tuna yang akan menjadi target sasaran penangkapan. Bentuk tubuh ikan tuna sangat berpengaruh terhadap konstruksi jaket tuna.
Berikut ini cara pengukuran badan ikan untuk penentuan besarnya ring jaket tuna.
Spesifikasi Teknis Jaket Tuna
- Spesifikasi teknis jaket tuna model tanpa engsel bukaan
- Bahan Besi Stainlesstell, diameter 10 mm
- Tinggi 37 cm
- Ring 1, diameter dalam 19,5 cm dan diameter luar 21,5 cm
- Ring 2, diameter dalam 25 cm dan diameter luar 27 cm
- Ring 3, diameter dalam 31 cm dan diameter luar 33 cm
- Jarak ring 1 – 2 sebesar 17 cm
- Jarak ring 2 – 3 sebesar 26 cm
- Jeruji/kisi, antara ring 1 – ring 2 = 3 jeruji
- Jeruji/kisi, antara ring 2 – ring 3 = 6 jeruji
- Ada perlengkapan tambahan berupa gantungan tali
- Ring dilapisi dengan selang plastic 0,5”, diikat dengan tali PA mono no 20
- Per/Pegas spiral, diameter dalam 12 mm panjang 10 cm dengan jumlah 6 buah
Cara Pengoperasian
- Apabila ikan telah memakan umpan pancing, jaket tuna diluncurkan kearah ikan yang telah tertangkap pancing ulur.
- Ikan tuna sudah berada dalam jaket tuna sehingga tidak bias berenang bebas
- Ikan tuna akan bergerak ke atas bersama jaket tuna mengikuti tali pancing ulur, sehingga ikan lebih cepat ke tangan nelayan
Keuntungan menggunakan Jaket Tuna
- Efisiensi waktu pada saat penangkapan ikan tuna yang terkait paa mata pancing ke atas deck kapal/perahu;
- Mampu mengurangi kelelahan fisik ikan tuna akibat meronta-ronta; dan
- Mampu menjaga ikan tuna dalam keadaan pre rigor dan rigor mortis lebih lama.
Sumber : Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan