KODE DFP HEAD PENYEBAB KEGAGALAN DALAM BUDIDAYA UDANG VANNAMEI | Tips Budidaya
IKLAN ADSENSE BAWAH SIDEBAR (250X250)

PENYEBAB KEGAGALAN DALAM BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

KODE IKLAN ADSENSE TENGAH ARTIKEL (336X280)
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam budidaya udang Vannamei, secara garis besar pengelompokan penyebab kegagalan dapat dibagi 2 kelompok, yaitu: Hama dan Penyakit udang.
Hama udang
Menurut Herlina (2004), Hama adalah organisme pengganggu yang dapat mempercepat berkurangnya jumlah udang yang dipelihara dalam waktu singkat. Dan Hama dapat dibagi menjadi 3 macam:
1. Hama predator.
     Hama predator adalah hama pemangsa udang, seperti Ikan kakap, Ikan keting, kepiting, burung dan ular
2. Hama kompetitor.
     Hama kompetitor adalah hama pesaing yang akan bersaing dengan udang, dalam hal kepadatan tempat hidup, makanan dan oksigen (O2). seperti Ikan mujair, udang kecil, siput dan lkan belanak.
3. Hama perusak.
     Hama perusak adalah hama yang tidak menyaingi dan memangsa udang, tetapi hama ini dapat merusak kondisi lingkungan tempat hidup udang, sehingga pematang, dasar tambak, saluran dan pintu air dapat rusak. Hama perusak seperti: belut, kepiting, dan udang tanah.
Penyakit udang.
Penyakit adalah perubahan dari kondisi normal atas morfologi, struktur organ serta keadaan fisik dari udang, sehingga  mengakibatkan gangguan pada fungsi organ tersebut.
Pengelompokan penyakit udang berdasarkan penyebabnya.
Berdasarkan penyebabnya penyakit pada udang dapat di kelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Penyakit non infektif (non infectious disease)
Penyakit non infektif adalah penyakit yang timbul karena faktor - faktor seperti:
- Kepadatan tebar
- Lingkungan media air (temperatur, kadar oksigen, salinitas dan PH)
- Mutu pakan yang diberikan
- Obstruksi insang
- Pengunaan bahan kimia
- Polusi
- Biotoksin (mitotoksin, toksin zooplankton, algea dan dari tumbuhan)
2. Penyakit Infektif (infectious disease).
Penyakit infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh
- jamur
- parasit
- bakteri
- virus.
Pengelompokan penyakit udang berdasarkan jenisnya.
Namun jika penyakit dikelompokan berdasarkan jenisnya, maka penyakit akan terkelompok menjadi
1. Penyakit Internal
Penyakit internal, menurut Yuasa, dkk (2003), adalah penyakit genetik, imunodefisiensi, metabolik, sekresi internal dan syaraf.
2. Penyakit eksternal
Penyakit ekternal terbagi menjadi dua, yaitu:
- Penyakit non patogen adalah penyakit non infektif, dapat disebabkan oleh lingkungan dan nutrisi
- Penyakit patogen dapat disebut juga sebagai penyakit Infektif, dan dapat dikelompokan menjadi empat kelompok, yaitu:
● Penyakit Viral, disebabkan oleh virus
● Penyakit jamur
● Penyakit bakterial, disebabkan oleh bakteri
● Penyakit parasit.
Ulasan mengenai Hama dan Penyakit udang ada di rinci pada post-post yang akan datang.
Daftar Pustaka
Herlina N., (2004), "Pengendalian Hama dan Penyakit pada pembesaran udang", Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Hermawan D., (2014), "Monitoring kesehatan larva udang vannamei (Litopenaus Vannamei) di PT. Suri Tani Pemuka (STP) unit hatchery Banyuwangi, Desa Selogiri, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur", Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Akademi Perikanan Sidoarjo.
Wibisono T. H., (2011), "Penyakit Udang!!!", http://tigor46.blogspot.com/2011/09/penyakit-udang.htm
IKLAN DI BAWAH ARTIKEL (INARTICLE ADS)